Wednesday 1 June 2011

Al-Quran Al-Karim




bismillahirrahmanirrahim.....

 segala puji selayaknya bagi Allah swt tuhan sekalian alam, yang mencipta segala yang wujud dan
 Dialah yang menghidup dan yang mematikan. selawat dan salam ke atas junjungan kita
 Rasulullah saw yang mulia serta seluruh keluarga, para sahabat dan seluruh
 pengikut baginda saw hingga ke hari akhirat....


Secara bahasa, Al-Quran berasal dari kata kerja qara’a yang bererti “mengumpulkan atau menghimpun”, dan qira’ah yang bererti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi”.

Al-Quran adalah firman atau wahyu yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terakhir dan terbesar yang diturunkan Allah SWT kepada manusia setelah Taurat, Zabur, dan Injil yang diturunkan kepada para Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Al-Quran merupakan kitab suci yang istimewa karena tidak hanya mempelajari dan mengamalkan isinya saja yang menjadi keutamaan, tetapi membacanya saja sudah bernilai ibadah.

Hal ini sesuai dengan beberapa defenisi Al-Quran yang diungkapkan para ulama, diantaranya Dr. Subhi Ash-Shalih. Ia mendefinisikan Al-Quran sebagai “kalam Allah SWT berupa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan secara mutawatir dimana membacanya termasuk ibadah”.

Defenisi senada diungkapkan oleh Usatdz Muhammad Ali Ash-Shabuni. Menurutnya, Al-Quran adalah firman Allah Swt yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudia disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, dimulai dengan Surah Al-Fatihah [1] dan ditutup dengan Surah An-Nas [114].

Secara bahasa, Al-Quran berasal dari kata kerja qara’a yang berarti “mengumpulkan dan menghimpun”, dan qira’ah yang berarti “menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi”.


Oleh karena itu, istilah qur’an paling umum diterjemahkan sebagai “bacaan” atau “tilawah” (bacaan yang dilantunkan), dan telah dihubungkan secara etimologis dengan qeryana (bacaan Kitab Suci, bagian dari Kitab Suci yang dibacakan dalam ritual keagamaan) dalam bahasa Suriah, dan miqra’ dalam bahasa Ibrani (pembacaan suatu kisah, Kitab Suci). Sebagian mufasir juga berpendapat bahwa kata tersebut berasal dari bentuk fu’lan, qur’an membawa konotasi “bacaan sinambung” atau “bacaan abadi”, yang dibaca dan didengar berulang-ulang.


Al-Quran dikhususkan sebagai nama kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, sehingga Al-Quran menjadi nama khas kitab tersebut, yaitu sebagai nama diri, termasuk juga untuk penamaan ayat-ayatnya. Sebagai sebuah nama, Al-Quran merujuk pada wahyu (tanzil) yang “diturunkan” (unzila) oleh Allas Swt kepada Nabi Muhammad saw dalam rentang waktu hampir 23 tahun. Dalam konotasi yang lebih universal, ia adalah ekspresi diri Ummul Kitab sebagai paradigma komunikasi Ilahiah (QS. Al-Ra’d [13]:39).

http://halaqohdakwah.wordpress.com/2009/06/10/makna-al-quran/


No comments:

Post a Comment